Redaksi.news, Surabaya – Nama Brigjen Pol Dekananto Eko Purwono kembali menjadi perbincangan hangat di tubuh kepolisian Indonesia. Perwira tinggi yang akrab disapa “Deka” ini resmi diangkat sebagai Direktur Politik Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) Polri pada Mei 2025. Pengangkatan ini sekaligus menandai tonggak penting dalam karier panjang alumni Akademi Kepolisian 1994 tersebut, menggantikan posisi Brigjen Pol Deddy Kusuma Bakti.
Meski kini bertugas di level pusat, sosok Dekananto sudah lebih dahulu dikenal luas, terutama oleh masyarakat Jawa Timur. Saat menjabat sebagai Direktur Intelijen Keamanan (Dirintelkam) Polda Jatim dari 2022 hingga 2024, ia meninggalkan jejak yang kuat lewat berbagai program inovatif. Salah satunya yang paling menonjol: pembongkaran tugu-tugu perguruan silat yang kerap memicu konflik antar kelompok.
Tak kurang dari 686 tugu berhasil dialihfungsikan menjadi Tugu Pancasila—sebuah langkah berani yang bukan hanya simbolik, tapi juga strategis dalam meredam konflik horizontal.
“Tugu-tugu ini seringkali menjadi simbol yang menyulut perselisihan. Dengan menjadikannya Tugu Pancasila, kami ingin membangun semangat persatuan,” ungkap Dekananto dalam sebuah wawancara.
Langkah ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jatim yang pada 26 Juni 2023 telah lebih dulu mengeluarkan surat edaran penertiban tugu. Kolaborasi lintas lembaga ini menjadi bukti pendekatan Dekananto yang mengedepankan sinergi dan solusi jangka panjang.
Rekam jejak Dekananto dalam bidang intelijen dan keamanan memang tidak diragukan. Sejak mengawali karier sebagai perwira muda, ia telah menempati berbagai posisi strategis, mulai dari Kapolres Tabanan, Bali pada 2012, hingga Kepala Subdit Kehidupan Bernegara di Baintelkam Polri pada 2018—jabatan yang memperkaya perspektifnya dalam isu-isu sosial politik dan budaya.
Tahun 2024, ia dipercaya menjabat sebagai Direktur Intelkam Polda Metro Jaya, menangani dinamika keamanan yang kompleks di Jakarta. Pengalaman ini menjadi bekal penting sebelum akhirnya dipercaya menakhodai Direktorat Politik Baintelkam Polri pada tahun berikutnya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, menyebut mutasi ini sebagai bagian dari strategi penguatan organisasi.
“Mutasi ini memberikan ruang bagi perwira-perwira terbaik untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi maksimal,” ujarnya.
Kolega dan rekan kerja mengenal Dekananto sebagai pemimpin dengan pendekatan menyeluruh. Tegas, namun tetap mengedepankan dialog dan persuasi. Kepemimpinannya tidak hanya tampak dalam kebijakan, tetapi juga dalam kemampuan merangkul berbagai elemen masyarakat.
Kini, dengan tanggung jawab baru sebagai Direktur Politik Baintelkam Polri, harapan besar disematkan pada pundaknya untuk memperkuat sistem intelijen nasional di tengah tantangan politik dan keamanan yang semakin kompleks. Di tengah perubahan zaman dan dinamika sosial-politik yang cepat, pengalaman panjang dan pendekatan humanis Dekananto menjadi aset berharga bagi Polri dan bangsa. (Din)