Redaksi.news, Tuban – Masih dalam suasana semangat Kemerdekaan dan
Gelora Merah Putih. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya kelompok Kuliah
Kerja Nyata (KKN) kelompok 19 yang terdiri dari 20 anggota, mengadakan sebuah
kegiatan inovatif di Desa Sumberagung Plumpang, Tuban. Rabu (23/8/2023).
Kegiatan ini berfokus pada pengolahan produk roti dengan
menggunakan bahan baku utama berupa tape singkong. Inovasi ini bertujuan untuk
mengangkat potensi lokal tape singkong, serta menciptakan produk bernilai
tambah yang dapat meningkatkan ekonomi, serta menciptakan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) dilingkungan sekitar.
Dalam kegiatan tersebut, kelompok mahasiswa KKN
mempresentasikan berbagai ide kreatif dalam mengolah tape singkong menjadi
beragam varian roti yang lezat dan menarik.
Melalui proses kreasi dan inovasi, tape singkong berhasil
diintegrasikan ke dalam adonan roti dengan sempurna, menghasilkan produk-produk
unik seperti Kue Lumpur tape, roti Gabin Tape, Cake tape, Puding Tape.
Para mahasiswa juga mengedukasi masyarakat mengenai
manfaat gizi tape singkong dan variasi produk roti yang dihasilkannya.
Antusiasme ibu-ibu kader dan para pengusaha tape singkong
dalam mendukung kegiatan ini sangatlah tinggi. Mereka melihat potensi besar
dalam pengembangan produk roti berbahan dasar tape singkong ini sebagai peluang
bisnis yang menjanjikan.
Banyak dari mereka berpartisipasi dalam lokakarya dan
sesi tanya jawab yang diadakan oleh kelompok mahasiswa KKN untuk memahami lebih
dalam tentang proses pembuatan serta peluang pemasaran produk ini.
Kegiatan tersebut mencapai tingkat keberhasilan yang
mengesankan, menghasilkan produk-produk roti tape yang mendapat respon positif
dari masyarakat setempat maupun pengunjung. Hal ini juga membuka jalan bagi
kerjasama antara kelompok mahasiswa KKN dengan masyarakat dan pengusaha
setempat untuk mengembangkan bisnis roti berbahan dasar tape singkong secara
berkelanjutan.
Dengan demikian, kegiatan Kreasi dan Inovasi pengolahan
produk roti berbahan baku tape singkong ini tidak hanya memberikan nilai tambah
pada produk lokal, tetapi juga menciptakan semangat kolaborasi antara
mahasiswa, masyarakat desa dan pelaku bisnis lokal dalam menciptakan sesuatu
yang spektakuler dan bermanfaat bagi semua pihak.
Salah satu peserta warga yang berpartisipasi dalam
kegiatan Kreasi dan Inovasi pengolahan produk roti berbahan baku tape singkong
yang diinisiasi oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya KKN Kelompok 19 di Desa Sumberagung Plumpang,
berbagi pandangannya.
Sriyatun pengusaha tape singkong mengaku terkesan dengan
kegiatan ini. Sriyatun yang juga sebagai salah satu ibu rumah tangga dan
anggota kelompok ibu-ibu kader di desa, merasa sangat bersyukur telah memiliki
kesempatan untuk ikut serta dalam inovasi yang luar biasa ini. Pasalnya, Kegiatan
ini tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memberi kami wawasan baru tentang
bagaimana mengolah tape singkong menjadi produk roti yang lezat dan bermanfaat.
“Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata betapa kami
antusias mengikuti setiap langkah dalam kegiatan ini. Mahasiswa KKN Kelompok 19
Universitas Muhammadiyah Surabaya benar-benar memberikan perhatian kepada kami,
menjelaskan dengan sabar setiap detail tentang proses pembuatan roti tape
singkong dan manfaat gizinya. Saya merasa senang bisa belajar hal-hal baru
meskipun dalam usia yang tidak muda lagi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sriyatun menjelaskan. Ia juga melihat
semangat para pengusaha tape singkong yang turut berpartisipasi dalam kegiatan
ini, benar-benar menghangatkan hati. Mereka membuka peluang baru untuk bisnis
mereka dengan produk roti yang unik dan menguntungkan. Ini membuktikan bahwa
kolaborasi antara generasi muda dan para pengusaha lokal memiliki dampak yang
besar bagi komunitasnya.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh mahasiswa
KKN Kelompok 19 atas usaha dan dedikasinya. Kegiatan ini tidak hanya memberikan
ilmu baru, tetapi juga semangat baru bagi kami untuk terus berinovasi dan
berkarya. Saya berharap semoga kolaborasi positif seperti ini akan terus
berlanjut untuk kebaikan desa kami,” pungkasnya. (MR)
